Tuesday, December 25, 2012

Pengalaman Bercinta Dengan Istri Tetangga

Kisah nyata saya ini berawal pada musin kemarau beberapa bulan yang lalu. Saya orangtua dari dua anak, saat ini saya berusia 28 tahun. Saat itu dilingkungan tempat saya tinggal, banyak sekali rumah yang sumber airnya kekeringan termasuk air pam yang tidak mengalir.
Sore itu mbak Is meminta air untuk keperluan rumah tangganya, kebetulan hari itu adalah hari sabtu dimana istri dan anak-anak saya sedang pergi kerumah kakak dibilangan bintaro. Saya sempat terkejut mendengar bel rumah yang berbunyi, karena sore itu saya sedang tidur-tidur melepas lelah setelah pulang bekerja jam 02.00 pm. Setelah saya membuka pintu, ternyata mbak is (tetangga sebelah) yang mengebel rumah saya tersebut.
“ ada apa mbak “ tanya saya kepada mbak is. “ Anu, mas minta air. Anak-anak mau mandi tidak ada air “ jawab mbak is. “ Silakan aja ambil selangnya dan krannya dinyalakan saja “ jawab aku.
Setelah itu saya langsung menyalakan mesin air yang ada dibelakang dapur dan saya kembali kedepan bermaksud membantu mbak is memasang selang. Pada saat itu tanpa sengaja saya memegang tangan mbak is karena saya mau membantu selang yang terlepas dari kran air. “ istri dan anak-anak pada kemana, mas “ tanya mbak is kepada saya.
“Istri dan anak-anak sedang pergi kerumah kakak saya di bintaro “ jawab saya. “Memangnya kenapa”
“ah, ngga apa-apa”
“kenapa mau numpang mandi” tanya saya
“kalo boleh, sekalian saya mau mandi”
“ Kok, ngga boleh sih. Mbak is kan lagi ngga punya air kenapa salahnya numpang mandi dirumah saya” jawab saya.
Setelah itu kran dinyalakan saya masuk rumah untuk mengantar mbak is kekamar mandi.
Saya menawarkan kepada mbak is mau mandi dikamar mandi dalam atau kamar mandi yang ada didalam kamar saya. Saya beri alternatif langsung saya suruh mandi dikamar saya, karena pada saat timbul pikiran ngeres saya. Dimana saya ngebayangin body aduhainya mbak is yang menantang walau dia sudah punya 2 (dua) anak sekalipun.
Setelah mbak is masuk kamar mandi, kira-kira 5 menit kemudian dia memanggil saya untuk minta tolong pinjam handuk karena pada itu dia tidak membawa handuk. Timbul pikiran saya macam-macam saat itu.
“mbak ini handuknya” ucap saya dari luar kamar mandi.
“masuk aja mas, pintunya ngga dikunci” dek, jantung saya langsung berdebar.
Sebelum saya membuka pintu kamar mandi dan memberikan handuknya, saya tengok pintu dapur yang terbuka dan saya langsung mnutupnya karena dikhawatirkan ada orang yang masuk. Dan saya kembali kekamar untuk meberikan handuk kepada mbak is. Tanpa bicara lagi saya langsung masuk kekamar mandi.
Busyet, saya lihat dia sedang menyabuni badannya dengan sabun. Saya itu saya coba memberanikan diri untuk bertanya sama dia.
“ mau disabunin belakangnya ngga mbak” tanya saya.
Tanpa disangka-sangka saat itu mbak is langsung menghampiri saya dan langsung memeluk dan melumat bibir saya.
Pucuk dicinta ulam tiba.
Langsung saya balas ciuman dia, tanpa saya sia-siakan saya lumat tete mbka is yang masih kencang itu da penuh sabun.
Setelah puas dengan tetenya pindah lagi ke bibir turun ketete, dada, perut, dan teakhir memeknya saya isap kencang-kencang, saya julurkan lidah saya masuk kedalanm memek sambail mengisap dan memainkan itilnya.
Mbak isi langsung mendesah “ ah,……. Mas………terus mas…….terus”
Saya tambah semangat memainkan memeknya. Saya ganti dengan permainan tangan saya, sementara mulut saya pindah ke tete mabak is. Sya putar-putar itilnya. Tampaknya dia mulai meliuk-liuk dan kakinya mulai kaku.
Dari pengalaman saya beerhubungan dengan istri hal itu menandakan bahwa dia mau orgasme. Benar aja selang beberapa menit dia bertetiak histris.
“ah,……aduh enaknya” dan lang sung melampis tangan saya yang sedang memutar-mutar memeknya.
Karena saya sendiri blum mencapai orgasme, saya suruh dia menyirami badannya yang penuh sabun dengan air. Setelah itu saya tarik dia keluar mandi dan saya rebahkan dia di tempat tidur yang seharusnya tempat tidur tersebut milik saya berdua dengan istri saya.
Dia langsung memegang kontol saya yang sangat tegnag dengan panjang 18 cm ( saya pernah mengukurnya bersama istri saya) dia mainkan kontol saya beberapa saat dengan tangannya. Begitu nikmatnya, dan dia mulai menurunkan kepalanya menharah ke kontol saya. Dia langsung mengisap kontol saya
“ Panjang banget mas punyanya” ucap dia
“punya laki saya ngga sepanjang dan ngga sekeras ini, mas”
“kenapa”
“Payah, mainya monoton”
Setelah itu kami tidak bicara apa-apa, cukup lama juga mbak is mengisap dan meainkan kontrol saya kira 15 menit. Dia minta lagi agar saya memainakan memeknya kembali.
Saya putar posisi, kepala saya ada diatas memmek dia dan kontol saya ada dibawah mulut dia.
Saya isap memek dia yang sudah basah banget dengan lendir memeknya, tercium bau khas memek yang menguindang birahi. Selang beberapa lama kembali mbak is mendesah dan meminta agar saya memasukan kontol say kedalam memeknya.
Saya balik dan saya angkat, langsung saya ganjal pantatnya dengan bantal.
Pelan-pelan saya masukan kontol saya kedalam memek mbak is.
Ketika kontol saya menerobos memeknya terdengan rintihannya
“ah,…. Terus mas, gila gede banget”
Kontol saya keluar masuk didalam memmek dai
beberapa kemudian dia kembali berteriak menandakan dia akan orgasme yang kedua kalinya. “ ah…….udah mas, udah……. Ngilu…… saya udah puas yang kedua kalinya”
saya ngga ngga menghiraukan teriakan dia karena saya sendiri belum mencapai puncaknya. Aya kocok terus dan terus sampai saya mencapai orgasme yang sangat tinggi sekali. Belum pernah saya mencapai orgasme yang nikmat sekali, walaupun hampir 3 kali dalam seminggu saya berhunguan intim dengan istri saya.
Saya diamkan kontol saya didalam memek dia, aneh saya merasakan kontol saya diisap-isap oleh memek mbak is.
Setelah itu saya rebahan diatas kasur yang basah oleh air bekas mbak is mandi tadi
Sebetulnya masih banyak lagi kejadian per kejadian pada saat itu. Saya ngga bisa menceritakan satu per satu karena saya bukan penulis yang bisa mengarang cerita.
Setelah kejadian itu, ngga ada lagi kesempatan yang saya peroleh karena dua minggu kemudian dia pindah rumah ketempat lain karena rumah kontrakannya sudah habis.
Tinggal saya yang masih ngebayangin kembali berhubungan badan dengan wanita yang sudah bersuami.
Rezeki tersebut sampai saat ini tidak terulang kembali. Saya simpan rapat-rapat rahasia tersebut karena saya ngga mau rumah tangga saya hancur. Begitu juga mbak is.
Saya masih mengharap rezeki tersebut masih terulang kembali.
Buat para istri yang menginginkan variasi sex bersama suami orang lain, yang bisa menjaga rahasia masing-masing. Yang tidak menginginkan rumah tangganya hancur, tapi ingin variasi sex degan suami orang. Please contact
ml_yuk_yank@yahoo.com

Kenangan SexKu Yang Indah

hai, namaku Ardi, 22 tahun dan berdomilisi di kota malang. aku ingin menceritakan pengalamanku yang tak dapat aku lupakan. suatu hari aku mencari burung bersama teman temanku yaitu agus, hendra, dan heti. diantara kami berempat, hanya heti yang cewek dan berumur belasan tahun. tetapi karena dia anak pemberani maka suka berpetualang. biasanya dalam satu hari kami bisa mendapatkan 3 ekor burung prenjak. namun hari itu mungkin hari sial bagi kami, karena sampai siang hari belum mendapatkan seekor burungpun.

setelah beberapa lama mencari dan hasilnya nihil, akhirnya kami sepakat untuk pulang saja melalui jalan pintas yang lebih dekat jaraknya dengan rumah. kami tak perduli omongan orang bahwa jalan pintas tersebut merupakan jalan angker dan banyak terdapat ular berbisa. namun baru beberapa meter kami melangkah, muncul sepasang ular belang merayap menuju kami. serentak kami lari tunggang-langgang tidak tahu kemana arah yang benar. aku dan heti berlari ke arah yang sama sedangkan yang lainnya berpencar.

beberapa saat setelah jauh, aku dan heti berhenti di tempat teduh yang banyak pepohonan. aku bersandar pada pohon di belakangku. kulihat heti juga bersandar di salah satu pohon sambil menyeka keringat di wajahnya. aku lihat wajahnya pucat dan dia masih ngos-ngosan. kelihatanya dia sangat takut terhadap ular. aku hanya bisa menghiburnya agar dia bisa tenang. "sudahlah ti, kita sudah jauh dari ular itu kok". "iya, aku tahu kok. jawabnya sambil menenangkan diri.

tanpa kusadari, aku menatap celananya pendeknya, karena dia sedang duduk terlentang. "ti, celana kamu sobek tuh", kataku. "oh, iya nih". dia mengamati celananya sendiri. dia buka bagian yang sobek, dan aku lihat sesuatu yang mirip sekali dengan celenganku yang ada di rumah. karena kebetulan bagian yang sobek adalah bagian depan celananya. "itu apaan ti, kok kayak celenganku yang di rumah, bisa dimasukkin uang nggak", tanyaku. aku yang masih lugu hanya terus memandang heran karena tidak tahu bahwa itu yang namanya memek atau kemaluan wanita. "ini namanya memek", sambil menunjukkan kemaluannya. ini nggak bisa dimasukkin uang, tapi bisa dimasukkin kontol. "oh, gitu ya. jadi kontol bisa masuk ke situ ya. heti hanya tersenyum melihat keluguanku.

sesaat kemudian dia mendekat dan memegang tanganku, membimbing tanganku menuju memeknya. secara naluri aku elus memek heti pelan-pelan. rasanya halus dan sudah terlihat rambut kemaluan walaupun masih jarang. "berhenti dulu mal", katanya. kemudian dia melepaskan celananya. baru terlihat memeknya yang rada cembung kayak kue apem. aku belai lagi memeknya pelan-pelan. secara pelan pelan pula aku tekan daerah lubang memeknya menujui ke bagian atas. aku lihat heti merem melek tidak tahu kenapa. lama kelamaan jariku tambah masuk ke dalam lubang kewanitaannya. dia mulai mendesah pelan sambil menggeliat , menggerak-gerakkan pinggulnya.

aaaahhh, aaaahh, terus maaall. enak sekali, enaaaakk, teruuusssss, aaaaahhhh. dia tambah belingsatan ketika aku tekan jariku lebih ke dalam lagi. pada jariku terdapat cairan bening dan lengket. mungkin dikarenakan heti sangat terangsang sehingga memeknya mulai basah. aku mulai membuka-buka pinggir memeknya, aku korek-korek gumpalan daging merah muda itu. lalu aku lihat seperti ada kacang yang menyangkut di memeknya. aku coba ambil kacang tersebut namun tidak dapat lepas. "aduh, sakit nih", kata heti. aku memang agak sedikit kasar ketika berusaha mencabut semacam biji kacang itu. aku baru tahu kalau itu yang dinamakan itil.

heti menahan tanganku, "ini jangan dicabut, kamu jilatin aja itil heti ya. aku cuma menganggukkan kepala, terus menjilati itilnya. rasanya agak asin sehingga aku meludah ke samping. heti tetap menyuruhku untuk menjilati itilnya, akupun terpaksa menjilatinya. setelah beberapa kali aku mulai terbiasa.

aaaaahhh, ooooohhhh, sssssssssshhhhhhhhhh. aduuuuuuh, enak sekali , aaaaahhhhh. terus mal, ooohhh, ceracaunya nggak karuan. tiba tiba paha heti menekan kepalaku erat sampai-sampai hampir aku tak dapat bernapas. tak lama kemudian mukaku terkena cairan dari memeknya. kemudian heti mengejang dan terkulai sesaat kemudian. mungkin itu yang dinamakan orgasme bagi wanita.

setelah berdiam cukup lama, heti kemudian bangkit dan melepaskan celanaku. "sekarang gantian kontol kamu aku sedot". celanaku dilepaskannya dan terlihatlah kontolku yang sudah tegang. aku disuruh duduk, sedangkan heti merunduk sambil memegang kontolku dengan kedua tangannya. dia memulai aksinya dengan mengulum kontolku dengan posisi menungging. aku merasakan sensasi yang sangat hebat. badanku bergetar seakan terkena sengatan listrik. heti pandai sekali mempermainkan kontolku, sepertinya sudah terbiasa. heti memutar-mutar kontolku sehingga membuat aku belingsatan tak karuan. apalagi kalau dia menggigit-gigit kecil, seakan aku terbang ke awan.

tak lama kemudian heti melepaskan emutannya, padahal aku masih ingin merasakan sensati itu. heti berdiri sambil menarik tanganku agar ikut berdiri pula. dia berbisik, "sekarang kamu boleh memasukkan kontol kamu ke memek heti". dia bersandar pada sebatang pohon besar. aku maju dan mulai memasukkan kontolku ke memeknya. pelan, dan pelan saja aku masukkan, dan ... terasa masih rapat. aku agak kesulitan juga. akhirnya aku berhasil memasukkan sampai amblas disertai pekikan kecil dari heti, aaahhh. dia mulai menggoyang-goyangkan pantatnya. akupun ikut bereaksi dengan memaju-mundurkan kontolku. rasanya lebih enak dari emutan heti tadi. dari gerakan pelan, aku mulai mempercepat gerakanku. beberapa saat aku bertambah cepat dan terasa ada yang mau keluar. aku cabut kontolku dan berlari mencari tempat sembunyi untuk buang air. namun setelah ditunggu beberapa lama tak kunjung keluar juga. aku jadi bingung karena aku tidak tahu kalau itu bukan air kencing. aku kembali ke tempat semula, namun kulihat heti meremas susunya sendiri dan mengorek ngorek dalam memeknya. aku memakai celanaku kembali dan duduk sambil memperhatikan apa yang dilakukan heti. aku rasakan kontolku tidak tegang lagi. aku pegang kontolku, dan terasa ada air yang agak lengket dan kental. perhatianku kembali tersita pada heti ketika dia berteriak dan dia jatuh terduduk. aku merasa kawatir sekali karena dia terdiam cukup lama. namun ketika wajahnya membersit rasa bahagia, akupun menjadi lega.

heti memakai celananya kembali dan mengajakku pulang. aku menurut saja. kami berjalan sambil bergandengan tangan seakan tidak terjadi apa-apa. namun peristiwa itu selalu terkenang selalu. ingin sekali rasanya untuk melakukan persetubuhan seperti masa lalu, namun tidak ada tempat pelampiasan.

bagi ce atau tante yang kesepiang dan pengin mencoba ml dengan aku, bisa kontak aku di ml_yuk_yank@yahoo.com

Dulu Meronta-ronta, Kini Meminta-minta

Aku, ardi, adalah seorang laki-laki yang sudah beristri dan mempunyai seorang anak yang sudah berumur 7 tahun dan sudah bersekolah di kelas 1 SD. Karena anak kami masih kecil dan jarak antara rumah kami dengan SD tempat anak kami bersekolah cukup jauh maka setiap hari istriku mengantarkan anak kami ke sekolah. Kami mempunyai tetangga, suami istri, yang sudah sangat akrab dengan kami. Istrinya, sebut saja Heni, sangat akrab dengan istriku sehingga hampir setiap hari ia bermain ke rumah kami, dan kalau berkunjung ke rumah kami biasanya ia langsung masuk tanpa mengucapkan salam atau membunyikan bel. Suaminya sendiri bekerja di perusahaan swasta yang seringkali pulang malam dan kebetulan mereka belum dikaruniai anak.

Heni biasa memanggil istriku dengan sebutan Teteh sedangkan kepadaku ia biasa memanggil Mas Ardi. Ia adalah seorang wanita yang cantik, kulitnya putih mulus, dan bodinya pun menggiurkan namun sangat bersahaja dan lugu, tidak pernah neko-neko, baik dalam cara berpakaian maupun cara bergaul, pokoknya polos. Kalau berkunjung ke rumah kami biasanya ia hanya memakai daster, atau kadang-kadang memakai kain, namun bagiku hal tersebut menjadikan dia sangat seksi. Aku merasa sangat senang kalau ia berkunjung ke rumah kami dan berlama-lama mengobrol dengan istriku sebab aku bisa berlama-lama pula mengintipnya dari balik garden kamar memperhatikan tubuhnya yang sintal. Bahkan kalau sudah tidak tahan aku pun melakukan onani sambil mengintipnya dan membayangkan seandainya tubuh Heni itu bugil dan aku menggumulinya. Bahkan tidak jarang ketika aku sedang menyetubuhi istriku pikiranku berfantasi seolah-olah aku sedang menyetubuhi Heni, dan memang dengan berfantasi seperti itu aku merasakan kenikmatan yang lebih dari biasanya. Namun aku sering merasa kesal karena orang yang sering kubayangkan tersebut selalu bersikap acuh terhadap diriku. Aku sering mencoba memancing ke arah pembicaraan yang agak menjurus namun ia tidak pernah menanggapinya, bahkan pura-pura tidak mendengarnya. Sikapnya tersebut membuat diriku semakin merasa penasaran.

Pada suatu hari istriku minta izin kepadaku untuk pergi ke rumah saudaranya yang rumahnya agak jauh, setelah pulang dari sekolah anak kami, dan diperkirakan baru akan pulang ke rumah sore harinya. Aku pun tidak berkeberatan karena aku pun tidak akan pergi ke mana-mana sehingga tidak khawatir dengan keadaan rumah kami. Aku pun bersantai-santai saja di rumah sambil menyetel vcd porno yang tidak berani kusetel bila anak kami sedang berada di rumah. Aku menikmati tontonan yang merangsang tersebut sambil membayangkan bahwa yang bermain di dalam film porno tersebut adalah aku dan Heni. Aku terhanyut dalam bayangan bahwa diriku sedang menggumuli tubuh bugil Heni. Kebetulan sudah seminggu kontolku tidak mendapat jatah karena istriku sedang berhalangan. Kontolku sudah sangat ngaceng.

Sedang asyik-asyiknya aku menonton sambil mempermainkan kontolku tiba-tiba pintu yang lupa aku kunci dibuka orang sehingga kontan kumatikan vcd player yang sedang kusetel. Ternyata yang membuka pintu tersebut adalah Heni yang langsung masuk sambil memanggil-manggil istriku: “Teh ……. Teh ……”. Ia memakai kain dan baju atasannya agak terbuka atasnya, sehingga pangkal buah dadanya yang putih mulus dan montok terlihat sedikit. Kain yang dipakainya agak basah, mungkin ia baru selesai mencuci sehingga pinggulnya tercetak dengan jelas dan aku tidak melihat garis segitiga di balik kain yang dikenakannya itu sehingga aku berkeyakinan bahwa ia tidak memakai celana dalam. Hal itu menyebabkan aku semakin terangsang. “Mas, Tetehnya ke mana?” tanyanya. “Ke rumah saudara, pulangnya nanti sore!” jawabku, “Memangnya mau apa sih Hen?” tanyaku. “Anu Mas, mau pinjam seterikaan, kepunyaan saya rusak”. Datanglah setan membisikkan ke dalam diriku bahwa aku harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mewujudkan hal yang selama ini selalu menjadi fantasiku. Aku berkata: “Biasanya sih di kamar tidur, ambil saja sendiri!”, padahal aku tahu bahwa seterikaan tersebut tidak disimpan di kamar tidur. Ketika Heni pergi ke kamar tidur untuk mencari seterikaan aku segera mengunci pintu agar tidak ada orang lain yang mengganggu rencanaku. Kontolku sudah sangat keras karena ingin segera mendapat jatah.

Dari dalam kamar tidur terdengar Heni berkata: “Kok enggak ada Mas, di sebelah mana ya?” Aku pun masuk ke kamar tidur dengan hanya mengenakan sarung tanpa memakai celana dalam supaya rencanaku tidak terhambat dengan cd. Nampaknya Heni tidak menaruh curiga apa-apa. “Mungkin di bawah tempat tidur!” kataku. Kemudian Heni pun melihat ke bawah tempat tidur, tentu saja sambil menungging. Ketika Heni menungging aku melihat sebuah pemandangan yang sangat indah dan sangat menggairahkan. Pantat Heni yang bahenol tercetak jelas pada kain yang dikenakannya, dan sekali lagi aku yakin bahwa Heni tidak memakai celana dalam karena aku tidak melihat garis segitiga pada pantatnya yang bahenol itu.

Karena sudah tidak tahan maka aku pun segera memeluk tubuh Heni dari belakang sambil menggesek-gesekkan kontolku pada pantatnya. Ternyata Heni memberikan reaksi yang tidak kuharapkan. Ia meronta-ronta berusaha melepaskan tubuhnya dari pelukanku sambil memaki-maki diriku, “Mas apa-apaan sih? Lepaskan diriku, aku tidak mau melakukan ini, kamu bajingan Mas, tidak kusangka!” Melihat reaksinya yang seperti itu pada mulanya aku pun merasa ragu untuk melanjutkan perbuatanku, namun rupanya bisikan setan lebih dahsyat daripada akal sehatku, sehingga walaupun Heni meronta-ronta sambil memaki-maki aku tidak peduli, bahkan aku semakin bernafsu.

“Ampun Mas, lepaskan aku, aku tidak mau melakukan hal yang seperti ini!” Heni berkata sambil menangis dan meronta-ronta. Aku semakin ganas, kuhempaskan tubuh Heni ke atas tempat tidur sambil kutarik kainnya secara paksa sehingga kain tersebut lepas dan terlihatlah kemaluan Heni yang ditumbuhi bulu yang lebat. Aku pun semakin bernafsu, aku berusaha untuk membuka pakaian bagian atasnya, namun aku mendapat kesulitan karena Heni selalu mendekapkan tangannya erat-erat di daArdia sambil terus menangis, kakinya pun selalu dirapatkan erat-erat sambil menendang-nendang sehingga aku mendapat kesulitan untuk memasukkan tubuhku di sela-sela pahanya.

Mungkin karena sudah lelah atau karena lengah pada suatu kesempatan aku mendapat kesempatan untuk merenggangkan pahanya dan tubuhku berhasil masuk ke sela-sela pahanya. Dari sana aku berusaha untuk melepaskan pakaian bagian atas Heni dan sekaligus bh-nya yang pertahankan dengan gigih, sambil meronta-ronta, menjerit-jerit, memukul, dan mencakari tubuhku. Akhirnya aku berhasil menyobekkan pakaian bagian atasnya dan melepaskan bh-nya, dan aku pun berhasil mendaratkan bibirku pada susunya yang masih keras, maklum belum dipakai menyusui, kecuali suaminya. Tidak ayal lagi aku pun menciumi susunya dan sesekali mengulum putingnya dan menyedotnya. Diperlakukan demikian Heni mendesah, namun ia masih terus melakukan perlawanan dengan cara meronta-ronta sambil menangis, walaupun rontaannya sudah agak melemah, entah karena kecapekan entah karena mulai terangsang. Sejalan dengan itu pertahanan pahanya pun mengendur sehingga lambat laun kontolku yang sudah super tegang berhasil menyentuh bagian luar memeknya dan kugesek-gesekkan kontolku untuk mencari lubang yang selama ini aku idam-idamkan.

Akhirnya kontolku berhasil menemukan lubang idaman tersebut, dan secara perlahan tapi pasti aku pun memasukkan kontolku ke dalam lubang tersebut. Ketika kontolku berhasil melakukan penetrasi ke dalam lubang memeknya serta merta terdengar mulut Heni mendesah dan merintih, badannya pun menjadi lemas, perlawanannya mengendur, dan ketika penetrasi kontolku kusempurnakan dengan tekanan yang mantap ia pun menjerit tertahan, “Aaaaaaahhhh ……… Maaaassssssss …………..”. Inilah reaksi yang sangat aku harapkan ….. Ketika kontolku aku naikturunkan dengan cepat pantat Heni pun mengimbanginya dengan gerakan sebaliknya. Sekarang bibirku pun dengan leluasa tanpa hambatan bermain di puting susunya, sesekali aku bergerilya di ketiaknya yang ditumbuhi bulu yang lebat, aromanya yang agak bau keringat sangat aku senangi sehingga semakin meningkatkan gairahku. Tangan Heni yang tadinya dipergunakan untuk memukuli dan mencakar tubuhku kini ia pergunakan untuk memeluk dan mengelus-elus punggungku. Tadinya ia menangis dan menjerit-jerit karena menolak kini ia menjerit-jerit dan mendesah serta mengerang karena gairah yang memuncak.
“Aaaaaahhhhhh ……..…….. Eeeeeeeemmmmmmhh ……… Aduuuuuuuhhhhhhh ………. Ssssssshhhhhhh ………. Sssssssshhhhh ………… sssssshhhhhhh ………. Hhhhhhhmmmmmmmhhh ………….. Maaaaassssssss ……….. Nikmaaaaaaaaatttttttt”.

Heni meladeni semua permainanku dengan sangat agresif, kami berguling-guling di atas tempat tidur, kadang aku di atas kadang Heni yang di atas. Nampak sekali ia sangat menikmati permainan ini, sama sekali tidak tampak bekas-bekas penolakannya. Ketika aku suruh dia menungging untuk melakukan posisi dog-style ia menolak, “Jangaaaaaan Masssssssss, jangan dari dubuuuuur …… aku tidak suka, jijiiiiiiiiikkkkk” Rupanya ia mengira bahwa aku akan menyodominya karena oleh suaminya ia tidak pernah disetubuhi dari arah belakang. Aku pun memaksanya untuk menungging, posisi yang sangat aku sukai ketika bersetubuh dengan istriku. Dengan terpaksa Heni menuruti keinginanku. Pemandangan yang aku lihat saat Heni menungging semakin meningkatkan birahiku, pantatnya yang putih dan bulat serta memek berbulu yang terjepit oleh pahanya, aaaahhhh …….. sungguh menggairahkan. Segera aku arahkan kontolku yang masih sangat tegang itu ke arah memeknya yang terjepit oleh paha mulus. Ketika kontolku secara perlahan-lahan masuk ke dalam memeknya, Heni menggelepar-gelepar sambil kelojotan merasakan sensasi yang baru ia rasakan setelah beberapa tahun menikah.
“Aaaaaaaaawwwwww ………….. Maaaassssssss ……….. Enak sekaliiiiiiiiiiiiii ……….. Terus Maaassssss jangan lepaskan kontolmuuuuuuuuuu ………. Adduuuuuuuuhhhhhhh ……….. teruuuuuus tekaaaannnnnnnnn yang keraaaaaaaaassss …….. kalau bisa dengan kanjutnyaaaaaaaa ……….!
Tangannya menggapai-gapai ke belakang ingin menarik pantatku agar kontolku masuk lebih dalam lagi. Dengan leluasa pula kedua tanganku mempermainkan susunya yang menggelantung dengan indah. Maka erangan Heni pun semakin menjadi-jadi karena ia mendapat kenikmatan dari dua arah. Memeknya yang aku kocok terus dengan kontolku dan susunya yang terus aku permainkan dengan tanganku. Heni pun menjerit dan mengerang dengan histeris, mulutnya meracau mengeluarkan kata-kata jorok yang semakin merangsang diriku.
“Maaaaaasssss ……….. jangan lepaskan kontolmu dari memekku, puaskanlah memekku dengan kontolmuuuuuuuu ……….. aku baru merasakan kenikmatan yang seperti ini, kontoooooolllllllll …………. Aaaaawwwww ………. Maaassssss, aku ingin agar kontolmu terus berada di dalam memekku ……. Aaaaaaaahhhhhhhhh ……….. sssssshhhhhhhhhhhhhh ………… sssssshhhhhhhhhh …………..

Kucabut kontolku dari memek Heni karena aku sudah merasa agak lelah dengan posisi tersebut. Heni menyangka bahwa aku akan menyelesaikan eweanku terhadap dirinya, ia marah-marah dan meminta agar aku segera memasukkan lagi kontolku ke dalam memeknya, “Mas jangan dicabut dong kontolnya, Aku belum orgasme nih! Ayo masukkan lagi! Aaaaahhhhh ……….. Kontolmu Maaaaasssss ………”. Namun aku mempunyai rencana lain. Aku minta agar Heni berbaring telentang dengan kaki menekuk. Aku segera mengarahkan mukaku ke memeknya, mula-mula aku jilati bagian dalam pahanya, kemudian aku jilati memeknya dan aku hisap itilnya. Diperlakukan demikian kontan Heni menjerit karena ia tidak menyangka akan mendapat perlakuan seperti itu, dan memang ia tidak pernah diperlakukan demikian oleh suaminya. Suaminya sangat konvensional.
“Aaaaaawwwwww ……………… Maaaaaassssss ………. Geliiiiiiiiiiii …….. tapi nikmaaaaaaatt ………. Terus Mas hisap itilkuuuuuuuu ………, jilat memekkkuuuu ……… agak ke bawah Masss, ya …….. ya …….. benar disitu Maaaaasssss, ………. Aaaaaaaawwwwwww ………. Maaaasssssss …….. mana kontolmu …. Kesinikan …….. aku ingin mengulumnya ……..”
Maka aku pun berputar untuk menyodorkan kontolku ke melut Heni, dan kami pun mempraktekkan posisi 69. Kontolku dijilati oleh Heni, kadang-kadang dikenyotnya dalam-dalam. Aku pun mengerang sambil terus menghisap memek Heni yang sudah dipenuhi oleh lendir.

Ketika aku merasa bahwa aku akan mencapai orgasme aku pun mencabut kontolku dari mulut Heni dan segera memasukkannya ke dalam memeknya sambil terus digenjot. Nampaknya Heni pun sama akan mencapai orgasme, gerakan pantatnya semakin liar, desahannya semakin kerap. Dan ketika aku merasa ada yang mendesak di dalam kontolku aku pun menekankannya keras-keras ke dalam memek Heni sambil memeluk tubuhnya erat-erat, Heni pun demikian pula, ia memeluk tubuhku erat-erat sambil menahan tekanan kontolku. Maka kami pun mengalami orgasme secara bersamaan dan kami pun sama-sama mengeluarkan suara erangan yang panjang sebagai tanda bahwa kami berada pada puncak kepuasan.
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh …………. Ssssssshhhhhhhhhhhh …………….. Maaaaaaaaaaasssssss ………….., Heeeeeeeeeennnnnnnn.
Tubuh kami pun terkulai bermandikan keringat, Heni memeluk erat-erat tubuhku seolah-olah tidak mau lepas selamanya. Ia berbisik dengan manja sambil nafasnya terengah-engah, “Mas maaf yah atas kelakuanku terhadap Mas Ardi tadi! Tadinya Heni kira ngewe itu dengan siapa pun rasanya sama saja, ternyata ngewe dengan Mas Ardi itu beribu-ribu kali lebih nikmat dibandingkan dengan ngewe bersama suami Heni. Terus terang saja kadang-kadang Heni merasa bosan ngewe dengan suami Heni karena ia hanya mementingkan diri sendiri. Baru kali ini Heni mengalami yang namanya orgasme. Ah kontol Mas Ardi sangat perkasa, aaaahhhhh ………. Kontooooooool……. Kamu ini kok nikmat sekali!”. Sambil berkata demikian ia mempermainkan kontolku sehingga kontolku tegang kembali.

Melihat kontolku sudah ngaceng kembali Heni merengek meminta ngewe kembali. “Mas, ngewe kembali yu? Tuh kan kontolnya sudah tegang kembali, Heni akan meladeni Mas Ardi sampai kapan pun kontol Mas Ardi sanggup menancap di dalam memek Heni! Ayo dong Mas!” Aku pura-pura tidak mau (padahal nafsu sih sudah sampai ke puncak ubun-ubun) “Enggak mau ah nanti suamimu keburu pulang, lagi pula Heni kan mau menyeterika, kita cari saja seterikaan itu”. “Enggak Mas, suamiku sedang pergi ke luar kota, baru besok ia pulang. Soal seterikaan sekarang sudah menjadi nomor ke berapa, jauh lebih penting kontolmu Mas dibanding dengan seterikaan. Menyeterika itu seringkali terasa membosankan tetapi ngewe denganmu rasanya aku tidak akan pernah bosan maaaaaasss ……. Cepet doooongngng ……… coba raba memekku Mas, sudah sangat basaaahhhh masssss, ayo doooooong ……., kontoooooollllll …….”, Heni menjawab, ia tetap merengek meminta agar aku memasukkan kontolku ke dalam memeknya, namun aku diam saja seperti tidak mau. Karena aku tidak bereaksi maka Heni pun mengambil inisiatif, ia segera naik ke atas tubuhku, menciumi dadaku, menyodorkan susunya ke mulutku agar kuhisap, menyodorkan ketiaknya agar aku menjilatnya, dan menyodorkan memeknya ke mukaku, “Mas, jilat dong memekku, hisap itilnya sesukamu, aku inghin mendapat kenikmatan lagi, silahkan dong Maaasssss …..!”. Aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan yang menggairahkan ini, segera aku menjilati memeknya dan menghisap itilnya, kadang-kadang menggigitnya. Diperlakukan demikian Heni mendesah dan mengerang sambil pinggulnya tidak henti-hentinya menggelinjang,
“Aaaahhhhh ……… Maaasssss ……… terus beri aku kenikmataaaaaan, aaaawwwww …….. jangan terlalu keras menggigitnya dooooong Mas, aaahhhhhhhh ………. Ssssshhhhhhh ……… ssssssshhhhhhh ……….. nikmaaaaaaat ……….”.

Tidak lama kemudian ia mengarahkan lubang memeknya ke arah kontolku yang memang sudah ngaceng dari tadi dan kontolku pun menyambutnya dan terus melakukan penetrasi sambil terus kunaikturunkan pantatku untuk mengimbangi goyangan pantat Heni. “Aaaaaaaaaaaahhhhhhhh ……….. ssssshhhhhhh ……..”, Heni pun menjerit karena merasa senang diperlakukan demikian, “aaaaaahhhhh …….. hmmmmmhhhhhh ………. Massssssss …….. terus tancapkan kontolmu ke dalam memekku ……… ssssshhhhhhhh ……. aku rela maaaasssss …….. Maaassss bulu kanjutmu menambah kenikmatan memekku maaaaasssss …….. aaaahhhhhhh ……. Kontoooollllll …….. Setelah berlangsung agak lama Heni meminta aku mencabut kontolku dan menusuknya dari belakang, “Maaaaasssss …….. cabut dulu kontolmuuuuuuuu …….. aku ingin ditusuk dari belakang aaaaahhhhhhhh ……… cepet maaasssss tusuk memekku dari belakaaaaaaang ……… Maaaaassssss …….. aaaaaaaahhhhh …….. sssshhhhhhhh …….. Maaassssss …….. Heni memang hebat, kini ia sangat agresif dan pandai merangsang serta memuaskan lawan mainnya. Ia langsung bisa mengimbangi permainanku dalam bersetubuh. Kami pun melakukan berbagai variasi dan posisi dalam bersetubuh, dan kami selalu mengalami orgasme secara bersamaan.

Sejak saat itu aku dan Heni sering melakukan persetubuhan, tergantung siapa yang lebih dulu menginginkan maka dialah yang menghampiri lebih dulu. Kadang-kadang Heni datang ke rumahku ketika istriku sedang tidak ada di rumah. Kadang-kadang aku yang datang ke rumahnya ketika suaminya sudah pergi. Tidak jarang ketika aku datang ke rumahnya Heni sedang mencuci pakaian di kamar mandi maka kami pun bersetubuh di kamar mandi, kadang-kadang kami bersetubuh di dapur kalau kebetulan ia sedang memasak, kadang-kadang pula kami melakukannya dengan berbasah-basah di lantai bila ia sedang mengepel. Dan setiap variasi persetubuhan yang kami lakukan selalu memberi sensasi baru kepada kami.

Heni semakin sering berkunjung ke rumahku, walaupun sedang ada istriku. Kalau ia berkunjung ke rumahku dan istriku sedang di kamar mandi atau sedang ke warung kami memanfaatkan waktu yang sebentar tersebut dengan seefektif mungkin untuk ngewe atau sekedar saling mempermainkan kemaluan kami masing-masing. Atau kalau kami berpapasan maka tangan Heni tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk menjawil kontolku dan aku pun selalu mencubit memeknya yang memang seolah-olah ia sodorkan untuk kucubit atau kujawil dan kuremas susunya.

Kini, setelah aku mempunyai lubang kenikmatan yang baru, yaitu memek Heni, aku pun tidak terlalu banyak menuntut kepada istriku, demikian juga Heni, ia tidak lagi suka meminta jatah kepada suaminya.

Ah Heniiiiiii …….. Heni, dulu kamu meronta-ronta, kini kamu meminta-minta ……..!

Adik Iparku Pemuasku

Aku bernama ardi, usiaku sekarang 28, aku sudah menikah istriku berumur 24 tahun, ssetahun sudah aku menikah dengan istriku, dan selama ini aku tinggal di rumah mertuaku. Kehidupan seks ku agak terganggu dengan pengalaman sex ku terdahulu dimana aku berhubungan sex dengan kakakku mona (ingat cerita kecerobohan kakakku, sehingga aku memerawaninya). entah kenapa aku lebih bergairah dengan orang-orang disekitarku dan itu aku alami sejak menikah dan pindah bersama keluarga istriku.

Sex dgn istriku biasa-biasa saja, tapi yang membuatku benar-benar horny jika melihat adik iparku novi, dia berusia 21 tahun (tubuhnya sexy dan padat, pantatnya bikin setiap orang ingin merabanya,termasuk aku). Hal itu disebabkan karena dia berkebiasaan memakai bawahan sexy jika berada dirumah, sepert rok mini, celana pendek ketat bahkan sering dia bangun tidur hanya memakai celana dalam dan t-shirt saja, yang terakhir tentu saja membuat kepalaku pening.

Novi menggetahui kalau aku sering melirik ke arah pantat dan pahanya yang sekal, tapi dia bersikap cuek saja. Sampai pada suatu pagi, ketika itu hanya aku berdua dengan novi, istriku telah pergi kerja dan mertuaku pergi mengurusi businessnya. waktu itu novi memakai t-shirt putih dibawah pangkal paha sedikit dan celana dalam hitam yang sangat sexy. Mataku terus melirik ke arah gundukan di celana dalamnya dan kearah pantatnya yang bahenol yang hanya tertutup tali celana dalamnya. Aku sempat berpikr, apakah dia sengaja memancing kejantananku dengan pakaian seperti itu, dan memang aku sangat terangsang dan butuh pelampiasan. Ketika aku memperhatikan dia yang sedang membuat roti, tiba-tiba dia berkata "kenapa sih ngeliatin terus????", aku jadi gelagapan dan novi menambahkan "bilangin teteh lho.... apa tadi malem ngga dapet jatah?", aku makin terkesiap dengan komentarnya, tiba-tiba ada bunyi bell rumah terdengar, dan aku timpali "hus!! ngaco kamu nov, sana cepet pake cel ana kamu, jangan pake celana dalem doang, kalo aku masih bisa tahan, tapi kalo tamu yang datang mana tahan liat kamu begitu!!!"...dan novi kembali berkomentar "ahh, males pake celana..panassss!!!",

ya sudah, aku mau bukain pntu dulu ada yang datang, kataku meninggalkannya di ruang makan.

Aku kaget sekali, ternyata yang datang kakak kandungku mona, "hai, dik...nga ada siapa-siapa yah, aku kangen sama kamu", aku membukakan pintu " cuma ada si novi"...sesampainya di ruang tamu, kakaku melihat celanaku mengembung dan dia langsung merabanya, 'lagi ngapain hayo", aku langsung mendorong kakakku mona ke atas sofa di ruang depan dan "tolongin aku kak, aku lagi kepengen", kakakku mona langsung memelorotkan celana tidurku dan langsung melahap dan menjilati kontolku sementara aku berdiri memegang kepalanya...ohhhhh gila kak ..enak banget....kataku sambil merem melek, 3 menit kakaku menghisap kontolku dan aku menyuruh kakaku menungging dan kusingkapkan roknya dan kutarik celana dalamnya lalu kumasukkan kontolku dari belakang, bless......enaknya....sambil kugoyang pinggulnya.....oh..dik nikmat amat...kata kakakku...cepetan dik ntar novi datang.....aku tak perduli karena nafsuku sudah ke ubun-ubun sejak tadi pagi melhat body bahenol adik iparku. Dan beberapa menit kemu dian aku mencapai puncaknya dengan spermaku menyembur kedalam memek kakakku mona....ohhh kakk........crot-crot-crot.......

Buru-buru aku mencabut penisku dar memeknya dan kakakku pun langsung menaikan celana dalamnya lagi. Namun bersamaan dengan itu ketika kami berapihkan baju kami, tiba-tiba novi masuk, "ehhh..ada kakak.....tumben kak...katanya" matanya curiga kadang-kadang melirik celanaku yang basah. "enga, kakak cuma sebentar mau pamit aja, tadi nganterin kue ini buta disini" katanya sambil memberikan bungkusannya kepadaku dan melirik kearah tubh novi yang setengah terbuka.

setelah itu kakakku pamit dan aku mengantarnya kedepan pintu, sebelumnya kakakku berbisik "awas lho kalo novi kamu makan juga!!!"

Aku kembali kedalam rumah dan rencanaku meneruskan makan pagiku, aku pergi keruang makan dan apa yang kudapati sngguh pemandangan yang membuat jantungku hampir copot, novi sedang menungging membersihkan kue-kue yang berceceran dilantai...aku terus memandanginya tanpa berkedip....dan aku berjalan kebelakangnya dan kurasakan kontolku mengeras minta pelampiasan lagi, tanpa sadar aku menggengam kontolku dari luar celana tidurku dan berkata"lagi ngapain nov?" , Novi sambil tetap nungging membersihkan kotoran dilantai, dia menoleh 'ini nih, kuenya pada jatuh", dia kaget melhatku menggengam kontolku dan dia juga tersadar bahwa aku tengah memandangi bongkahan pantatnya yang terbuka, dan anehnya dia malah membiarkannya dan tentu saja aku jadi makin tidak tahan melihatnya, ketika kepalanya masuk ke kolong meja dan hanya pinggul dan pantatnya yang tersisa di luar dengan hanya tertutup g-string saja, aku langsung mengeluarkan kontolku yang sudah menegang dan dengan secepat kilat aku mngambil posisi dibelakangnya dan dengan sekali sentak aku lorotkan celana hitamnya, dan novi menjerit "aw...kak...mau ngapain...jangan kak.....!!!!" katanya meronta, sementara aku menggenggam pinggulnya dan menarik pantat sementara kontolku sudah menyodok ke memeknya dari belakang..blesssssaku terus menarik pnggulnya hingga kontolku amblas semuanya di memeknya....dan nov kembli menjert..'aw...kak..sakit......ampun kak...jangan......"aku membiarkannya beberapa saat, lalu secara perlahan-lahan aku menarik kontolku keluar dan memasukannya lagi secara cepat...lagi-lagi dia menjerit "aw....'beberapa kali aku lakukan demikian sampai kurasakan memeknya basah dan karena tadi barusan aku mengeluarkan sperma dirahim kakaku mona, sekarang aku jadi agak lama ngga keluar-keluar dan tentu saja novi jadi keenakkan......"oh..novi memekmu enak banget, aku suka pantatmu...bahenol banget".."enak ngga nov" tanyaku....aku terus menggasaknya seperti anjing betina...."enak nga nov?"tanyaku lagi....akhirnya da menjawab "enak kak" ......."enak mana sama pacar kamu?" tanyaku lagi...."belum pernah.."katanya terputus-putus.....oh..pikirku, jadi selama ini dia masih perawan dan barusan aku merengutnya.....bukannya nyesel tapi aku jadi makin bersemangat...aku genjot terus sampai akhirnya aku mencapai klimaks...ku genggam pinggulnya erat-erat....crot-crot.....ahhhh noviku.........

setelah itu aku melepaskan kontolku dan novi lansung berdiri dan...plok...dia menamparku dan berlari kekamarnya......aku tertegun melihatnya berlari dari hadapanku dan kulihat diujung kontolku sebercak darah keperawanannya.

Akupun bersiap-siap dan berangkat ke kantor.

pada malam harinya seolah-olah tidak terjadi apapun diantara kita...sampai pada hari ketiga setelah itu aku meng-sms-nya, 'nov, maafkan aku khilaf" dan diluar dugaan novi menjawab"bajingan kamu, kakakmu kamu makan, aku juga kamu makan....bikin aku ketagihan...kutunggu besok pagi di kamarku setelah teteh pergi!!!"..aku melonjak kegirangan......dan sejak itu aku jadi sering menungganginya dan dia menjadi pemuasku jika istriku ogah-ogahan terhadapku dan menurut pengakuan novi, dia sudah gatal sejak bertemu denganku......ohhh indahnya dunia......

Bagi teman-teman pembaca, jika ingin bertanya hubungi aku di ml_yuk_yank@yahoo.com