Tuesday, December 25, 2012

Kenangan SexKu Yang Indah

hai, namaku Ardi, 22 tahun dan berdomilisi di kota malang. aku ingin menceritakan pengalamanku yang tak dapat aku lupakan. suatu hari aku mencari burung bersama teman temanku yaitu agus, hendra, dan heti. diantara kami berempat, hanya heti yang cewek dan berumur belasan tahun. tetapi karena dia anak pemberani maka suka berpetualang. biasanya dalam satu hari kami bisa mendapatkan 3 ekor burung prenjak. namun hari itu mungkin hari sial bagi kami, karena sampai siang hari belum mendapatkan seekor burungpun.

setelah beberapa lama mencari dan hasilnya nihil, akhirnya kami sepakat untuk pulang saja melalui jalan pintas yang lebih dekat jaraknya dengan rumah. kami tak perduli omongan orang bahwa jalan pintas tersebut merupakan jalan angker dan banyak terdapat ular berbisa. namun baru beberapa meter kami melangkah, muncul sepasang ular belang merayap menuju kami. serentak kami lari tunggang-langgang tidak tahu kemana arah yang benar. aku dan heti berlari ke arah yang sama sedangkan yang lainnya berpencar.

beberapa saat setelah jauh, aku dan heti berhenti di tempat teduh yang banyak pepohonan. aku bersandar pada pohon di belakangku. kulihat heti juga bersandar di salah satu pohon sambil menyeka keringat di wajahnya. aku lihat wajahnya pucat dan dia masih ngos-ngosan. kelihatanya dia sangat takut terhadap ular. aku hanya bisa menghiburnya agar dia bisa tenang. "sudahlah ti, kita sudah jauh dari ular itu kok". "iya, aku tahu kok. jawabnya sambil menenangkan diri.

tanpa kusadari, aku menatap celananya pendeknya, karena dia sedang duduk terlentang. "ti, celana kamu sobek tuh", kataku. "oh, iya nih". dia mengamati celananya sendiri. dia buka bagian yang sobek, dan aku lihat sesuatu yang mirip sekali dengan celenganku yang ada di rumah. karena kebetulan bagian yang sobek adalah bagian depan celananya. "itu apaan ti, kok kayak celenganku yang di rumah, bisa dimasukkin uang nggak", tanyaku. aku yang masih lugu hanya terus memandang heran karena tidak tahu bahwa itu yang namanya memek atau kemaluan wanita. "ini namanya memek", sambil menunjukkan kemaluannya. ini nggak bisa dimasukkin uang, tapi bisa dimasukkin kontol. "oh, gitu ya. jadi kontol bisa masuk ke situ ya. heti hanya tersenyum melihat keluguanku.

sesaat kemudian dia mendekat dan memegang tanganku, membimbing tanganku menuju memeknya. secara naluri aku elus memek heti pelan-pelan. rasanya halus dan sudah terlihat rambut kemaluan walaupun masih jarang. "berhenti dulu mal", katanya. kemudian dia melepaskan celananya. baru terlihat memeknya yang rada cembung kayak kue apem. aku belai lagi memeknya pelan-pelan. secara pelan pelan pula aku tekan daerah lubang memeknya menujui ke bagian atas. aku lihat heti merem melek tidak tahu kenapa. lama kelamaan jariku tambah masuk ke dalam lubang kewanitaannya. dia mulai mendesah pelan sambil menggeliat , menggerak-gerakkan pinggulnya.

aaaahhh, aaaahh, terus maaall. enak sekali, enaaaakk, teruuusssss, aaaaahhhh. dia tambah belingsatan ketika aku tekan jariku lebih ke dalam lagi. pada jariku terdapat cairan bening dan lengket. mungkin dikarenakan heti sangat terangsang sehingga memeknya mulai basah. aku mulai membuka-buka pinggir memeknya, aku korek-korek gumpalan daging merah muda itu. lalu aku lihat seperti ada kacang yang menyangkut di memeknya. aku coba ambil kacang tersebut namun tidak dapat lepas. "aduh, sakit nih", kata heti. aku memang agak sedikit kasar ketika berusaha mencabut semacam biji kacang itu. aku baru tahu kalau itu yang dinamakan itil.

heti menahan tanganku, "ini jangan dicabut, kamu jilatin aja itil heti ya. aku cuma menganggukkan kepala, terus menjilati itilnya. rasanya agak asin sehingga aku meludah ke samping. heti tetap menyuruhku untuk menjilati itilnya, akupun terpaksa menjilatinya. setelah beberapa kali aku mulai terbiasa.

aaaaahhh, ooooohhhh, sssssssssshhhhhhhhhh. aduuuuuuh, enak sekali , aaaaahhhhh. terus mal, ooohhh, ceracaunya nggak karuan. tiba tiba paha heti menekan kepalaku erat sampai-sampai hampir aku tak dapat bernapas. tak lama kemudian mukaku terkena cairan dari memeknya. kemudian heti mengejang dan terkulai sesaat kemudian. mungkin itu yang dinamakan orgasme bagi wanita.

setelah berdiam cukup lama, heti kemudian bangkit dan melepaskan celanaku. "sekarang gantian kontol kamu aku sedot". celanaku dilepaskannya dan terlihatlah kontolku yang sudah tegang. aku disuruh duduk, sedangkan heti merunduk sambil memegang kontolku dengan kedua tangannya. dia memulai aksinya dengan mengulum kontolku dengan posisi menungging. aku merasakan sensasi yang sangat hebat. badanku bergetar seakan terkena sengatan listrik. heti pandai sekali mempermainkan kontolku, sepertinya sudah terbiasa. heti memutar-mutar kontolku sehingga membuat aku belingsatan tak karuan. apalagi kalau dia menggigit-gigit kecil, seakan aku terbang ke awan.

tak lama kemudian heti melepaskan emutannya, padahal aku masih ingin merasakan sensati itu. heti berdiri sambil menarik tanganku agar ikut berdiri pula. dia berbisik, "sekarang kamu boleh memasukkan kontol kamu ke memek heti". dia bersandar pada sebatang pohon besar. aku maju dan mulai memasukkan kontolku ke memeknya. pelan, dan pelan saja aku masukkan, dan ... terasa masih rapat. aku agak kesulitan juga. akhirnya aku berhasil memasukkan sampai amblas disertai pekikan kecil dari heti, aaahhh. dia mulai menggoyang-goyangkan pantatnya. akupun ikut bereaksi dengan memaju-mundurkan kontolku. rasanya lebih enak dari emutan heti tadi. dari gerakan pelan, aku mulai mempercepat gerakanku. beberapa saat aku bertambah cepat dan terasa ada yang mau keluar. aku cabut kontolku dan berlari mencari tempat sembunyi untuk buang air. namun setelah ditunggu beberapa lama tak kunjung keluar juga. aku jadi bingung karena aku tidak tahu kalau itu bukan air kencing. aku kembali ke tempat semula, namun kulihat heti meremas susunya sendiri dan mengorek ngorek dalam memeknya. aku memakai celanaku kembali dan duduk sambil memperhatikan apa yang dilakukan heti. aku rasakan kontolku tidak tegang lagi. aku pegang kontolku, dan terasa ada air yang agak lengket dan kental. perhatianku kembali tersita pada heti ketika dia berteriak dan dia jatuh terduduk. aku merasa kawatir sekali karena dia terdiam cukup lama. namun ketika wajahnya membersit rasa bahagia, akupun menjadi lega.

heti memakai celananya kembali dan mengajakku pulang. aku menurut saja. kami berjalan sambil bergandengan tangan seakan tidak terjadi apa-apa. namun peristiwa itu selalu terkenang selalu. ingin sekali rasanya untuk melakukan persetubuhan seperti masa lalu, namun tidak ada tempat pelampiasan.

bagi ce atau tante yang kesepiang dan pengin mencoba ml dengan aku, bisa kontak aku di ml_yuk_yank@yahoo.com

No comments:

Post a Comment